Kamis, 10 Juni 2010

Hari ini adalah ulang tahun ke 54 Bapakku. ^.^
Ku harap ini adalah hari yang membahagiakan buat beliau... aku lebih suka menyebut dia daripada beliau,,, hehehe.

Aku sayang sekali ma bapak. Walaupun sejak kecil bapak terlalu dalam menjaga ku hingga sering membuatku merasa seperti burung dalam sangkar, namun sekarang aku tahu maksud bapak itu baik.

jadi inget waktu kecil,,, saat teman-teman main petak umpet di jalan depan rumah setelah magrib, pintu rumah selalu ditutup, tv dimatiin dan aku harus belajar. Mungkin itu yang membuatku sebelum masuk TK aku udah bisa baca, tulis dan berhitung..tak seperti temen-temen lain yang masih belajar mengeja. Baginya pendidikan adalah hal yang paling utama, dan saat masih sekolah nilai raport adalah patokan untuk melihat kemampuan anaknya,,, hhhh,,,

Pengen cerita,,,
Waktu kecil aku tak pernah dibeliin meja belajar,, hohoho. Bapak membuatnya sendiri untuk aku saat aku masuk SD, itu yang diberikan juga ke kakak ku. Dan dua meja belajar yang diberikan untukku dan kakak q masih ada sampai sekarang...
Bapak dalam mendidik kami memang keras. Kakak q pun dulu sempat dibikin tak suka dengan cara bapak. Dulu pernah bapak marah-marah sama kakak q saat kakak q masi duduk di bangku SMA. Bapak lihat kakak q merokok... hehehe. Bapak tidak suka anaknya yang masih sekolah merokok. Apa yang dilakukan bapak q? Bukan membuang rokok yang dihisap kakak... Tapi malah bapak membeli sepack rokok, dan menyuruh kakak q menhabiskan sekaligus di depan bapak.. dan harus di depan bapak. Kata bapak biar kakak q tahu rasa hehehe. Cara yang konyol.... namun selepas SMA dan akhirnya masuk ke perguruan tinggi bapak memperbolehkan kakak q merokok, karena sering begadang ngerjain tugas dengan teman-temannya di rumah.
Bapak tuch orang yang gag bisa ngutarain perasaan khawatirnya dengan lembut. Semisal aku sakit, bukannya membelai-belai aku seperti yang dilakukan ibu, namun malah memarahiku, ya,,, karena aku anti dengan obat.

Bapak itu selalu membatasi bermainku. jam sembilan malam aku harus sudah di rumah. hhhh.... Jadi kadang teman-temanku mikir-mikir mau ngajak aku keluar.

Pernah saat aku kuliah semester dua bapak ma kakak marah-marah ma aku. Saat itu aku memang aktif dalam organisasi jurusanku. Dari pagi aku gak pulang sampai jam 8 nan malam dan gag ngasih kabar. Waktu itu aku jadi sekretaris dan aku harus nyelesain tugasku yang belum kelar. Kakak q menelfonku, kalau aku gag pulang saat itu acaraku bakal diobrak-abrik. Akupun pulang saat simulasi stessing buat adik tingkat.
Sampai rumah aku masuk kamr, yang pertama kali masuk kamarku adalah kakak q, dia marah-marah karena aku pulang malam, uda bikin khawatir seisi rumah. Setelah itu bapak masuk, gantian menstressing aku,,,, kata bapak aku dah gag di ril lagi, aku udah ga terkontrol, pulang malam terus,,, rapat terus gag mikir kuliah. Dan saat itu yang bisa kulakukan adalah menangis dipojok tempat tidur. Setelah bapak keluar dari kamarku, ibu masuk, menjadi peri yang nenenangkan aku yang sedang terisak-isak, ibu bilang "bapak mbi mas mu kui sayang mbi kowe,, mereka koyo ngunu kui khawatir mbi koe,,,". Aku jadi ingat saat pengumuman SPMB, pagi-pagi hanya memakai sarung, bapak keluar naik motor buat beli koran,,, dan begitu senangnya melihat namaku ada dalam jejeran nama-nama lainnya dan langsung menelpon kakak q bilang kalau adik kesayangannya keterima.
Hehehe,,, kalau inget,,, aku jadi malu dengan bapak atas apa yang ku perbuat.

Bapak itu tak sekuat dari luar, aku tahu bapak, dia selalu menceritakan permasalahannya selain pada ibuku tentunya hahaha. Tiap pagi bapakku yang masuk kamarku melihatku apa anaknya sudah bangun apa belum. Waktu kecil aku gag bisa tidur kalau gag ada bapakku. Aku dulu tidur masi sama bapak ma bu,,,, lulus SD aku baru dibikinin kamar sendiri. hehehe. ya,,aku akui aku memang sangat dekat ma bapak.

seumur-umur aku melihat bapak menangis 3x. Saat kakak ku menikah. Saat almarhum adik ku (anaknya kakak q) Daffa mau dibawa ke kuburan. dan saat almarhum ibu bapakku sakit parah.


bapak adalah orang yang tak suka menggantungkan pekerjaan pada orang lain. gag suka ngrepotin orang lain. baginya harga diri seorang pria adalah hal yang paling utama.

hahahaha,,, ya sepeti itulah ayah yang sangat aku sayang, suami yang keras kepala untuk ibuku,,, suami yang tak pernah memanggil ibu ku dengan sebutan dik atau nama ibu ku,,, bapak kan kalau manggil ibu dengan "MEC" --Mc-- kecuali saat mbasa'ne aku dan kaka q dan suka memanggillku "Wek" --ceWEK-- hummm kadang "dik" kalau mbasa'ne ke kakak q.


I love You... Dad.... bahagia selalu untukmu,,, semoga Allah menyayangimu selalu...